APA ITU HPV (HUMAN PAPILOMA VIRUS) ?
APA ITU HPV (HUMAN PAPILOMA VIRUS) ?
Mulai Hari Senin, 12 September 2022 serentak di laksanakan Vaksinasi BIAS Measles Rubela dan Vaksin HPV. Pelaksanaan Vaksinasi tersebut bersifat wajib untuk Vaksin MR bagi Anak Kelas I dan Vaksin HPV di peruntukkan bagi anak perempuan kelas V dan VI.
Mengapa vaksin HPV saat ini diprioritaskan untuk di berikan pada anak perempuan? Apa itu Virus HPV ?
HPV atau Human Papiloma Virus adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area kelamin. Infeksi virus HPV bisa menular melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun, diperkirakan sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.
Penyebab dan Faktor Risiko HPV
Virus HPV hidup dalam sel permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit. Penyebaran infeksi HPV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita. Sebagian besar virus HPV menimbulkan kutil di kulit, sedangkan sebagian lainnya dapat memasuki tubuh melalui hubungan seksual. Ibu hamil juga bisa menularkan virus ini pada bayinya saat persalinan.
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu:
- Sering berganti pasangan seksual
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
- Memiliki luka terbuka di kulit
- Menderita penyakit menular seksual
- Berhubungan seksual secara anal (melalui dubur)
Gejala HPV
Infeksi virus HPV sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, virus ini dapat bertahan hingga menimbulkan gejala berupa tumbuhnya kutil di permukaan kulit, seperti di lengan, tungkai, wajah, dan kelamin. Berikut ini adalah ciri-ciri kutil di kulit sesuai dengan area tumbuhnya:
- Kutil di bahu, lengan, dan jari tangan,Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar dan dapat terasa sakit serta rentan mengalami perdarahan.
- Kutil di telapak kaki (plantar warts, Kutil di telapak kaki berbentuk bejolan keras dan terasa kasar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
- Kutil di daerah wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, kutil di wajah lebih sering muncul di daerah rahang bawah.
- Kutil kelamin berbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita atau laki-laki. Selain di kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Diagnosis HPV
Infeksi HPV dapat dilihat melalui munculnya kutil di kulit. Namun, seperti telah disebutkan di atas, kutil bisa saja tidak tumbuh di kulit. Infeksi HPV pada kelamin wanita berisiko menyebabkan kanker leher rahim atau kanker serviks. Untuk melihat adanya infeksi HPV yang berisiko mengakibatkan kanker serviks, dokter dapat melakukan pemeriksaan berikut:
- Tes inspeksi visual asam asetat (IVA)
Prosedur IVA dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin. Jika mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi putih. - Pap smear
PAP Smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium. - Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi menimbulkan kanker serviks.
Komplikasi HPV
Infeksi HPV dapat menyebabkan komplikasi berupa:
- Luka di mulut dan saluran pernapasan atas
Luka ini dapat timbul di lidah, tenggorokan, laring, atau hidung. - Kanker
Beberapa jenis kanker yang dapat timbul adalah kanker serviks,kanker anus, dan kanker pada saluran pernapasan atas. Perlu diketahui, gejala kanker serviks biasanya tidak khas, bahkan bisa tidak bergejala sama sekali. - Gangguan kehamilan dan persalinan
Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita hamil yang menderita infeksi HPV dengan kutil kelamin. Selain itu, infeksi HPV juga berisiko menyebabkan kondisi lain, seperti erosi serviks.
Perubahan hormon dapat membuat kutil kelamin menyebar dan menghalangi jalan lahir. Pada beberapa kasus, kutil tersebut juga dapat mengalami perdarahan dan menularkan infeksi HPV ke bayi saat dilahirkan.
Pencegahan Infeksi HPV
Langkah utama pencegahan Infeksi HPV adalah dengan vaksin HPV. Vaksin HPV menjadi salah satu vaksin wajib dalam program imunisasi nasional, untuk mencegah infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks.
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, berikut ini adalah anjuran pemberian vaksin HPV:
- Anak perempuan usia di bawah 9–13 tahun (Kelas V dan VI SD) dianjurkan untuk menjalani dua kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan. Vaksinasi disarankan sebelum anak memasuki masa menstruasi karena vaksin akan bekerja lebih efektif terutama untuk mengurangi prevalensi dari kanker serviks
- Perempuan usia di atas 13–45 tahun disarankan untuk menjalani tiga kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga
Pemberian Vaksin HPV Kelas V dan VI gratis karena termasuk program pemerintah yang wajib di laksanakan pada Bulan Imuniasi Anak Sekolah yang dicanangkan mulai Bulan Agustus 2022.
sumber :